TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memandang Universitas Gadjah Mada merupakan salah satu kampus negeri yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pernyataan itu ia sampaikan saat mengisi acara rangkaian perayaan ulang tahun ke-71 UGM, Ahad, 13 Desember 2020.
“Agar seluruh akademisi dan mahasiswa UGM tidak lupa pada akar sejarahnya, nilai-nilai kebudayaan, serta yang terpenting adalah mengingat niat dan upaya para pendiri bangsa dalam meningkatkan kapasitas SDM Indonesia,” ujar Airlangga seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Airlangga berkisah tentang masa-masa awal terbentuknya kampus UGM yang tak terlepas dari tujuan tokoh-tokoh nasional untuk meningkatkan kualitas SDM. Pendiri yang ia maksud adalah Sukarno, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan beberapa nama lain.
Waktu itu, Indonesia baru merdeka dan negara ingin lebih banyak menghimpun sumber daya dengan latar pendidikan sarjana. Para tokoh nasional pun mencetuskan niat mendirikan perguruan tinggi di Yogyakarta. Namun, Airlangga melanjutkan, rencana pendirian perguruan tinggi terkendala oleh tempat.
Berangkat dari masalah itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX mengizinkan kegiatan perkuliahan dilakukan di Pagelaran Kraton Yogyakarta. Kemudian setelahnya, Sri Sultan menghibahkan 183 hektare tanah di Bulak Sumur untuk pembangunan gedung perkuliahan UGM yang sampai saat ini masih digunakan.
Sejak berdiri, Airlangga mengatakan UGM terus menunjukkan peningkatan di bidang pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan, serta pengabdian kepada masyarakat. Baru-baru ini, misalnya, UGM menciptakan alat Ge-Nose C-19 yang merupakan pengembangan untuk deteksi Covid-19. Alat ini diklaim membuat pengembangan uji menjadi sederhana, murah, dan cepat membuahkan hasil.